About My Faith Id


My Faith is Journey of my life

Curahan iman pribadi, pengalaman dan kesaksian-kesaksian dalam hidup saya bersama Tuhan.

Saya beragama Katholik dan iman pribadi saya adalah Firman Tuhan dan akal budi yang diberikan Tuhan kepada saya,  Di dalam agama Katholik ada 2 ajaran: ajaran Tuhan dan ajaran gereja Katholik (doktrin).

Saya hanya mengikuti sebagian ajaran Katholik yang sesuai dengan iman saya dan mengikuti ajaran Tuhan sesuai FirmanNya.

Semasa kecil kira-kira umur 3-4 tahunan, saya adalah anak yang bandel, suatu ketika cici saya mengatakan pada saya, kalo jahat seperti itu bisa masuk neraka dan kalo jadi orang baik bisa masuk surga, dan saya bertanya apa itu neraka dan surga? Cici saya mengatakan,”Surga adalah tempat berbahagia bersama Tuhan selama-lamanya tanpa akhir, Tuhan adalah Sang Pencipta manusia dan alam semesta beserta isinya, Neraka adalah tempat orang-orang yang berbuat jahat semasa hidupnya, akan ada penyiksaan yang tidak akan berakhir”. Lalu saya bertanya lagi, dihukum kan ada waktunya kali, masa ga da akhirnya?  Cici saya menjawab, Ya tidak akan ada akhirnya, itu sudah menjadi ketentuan Tuhan Sang Pencipta. Setelah mendengar itu saya menangis, saya ingat banyak yang salah kebandelan dan lain-lain yang saya lakukan saat itu, dan saya berusaha menjadi lebih baik tidak terlalu bandellah pada akhirnya.  Semenjak itu saya berpikir siapakah Sang Pencipta itu yang disebut Tuhan itu?


Dan saat SD, saya mendapatkan pelajaran agama Katholik, dipelajaran agama Katholik saat itu diajarkan sejarah tentang nabi-nabi, Tuhan Yesus dan ajaran serta aturan gereja Katholik.  Dan saya menelusuri tentang sejarah dari nabi-nabi sampai ke Tuhan Yesus yang datang ke dunia. Dan kelas 3 SD, saya mengatakan pada mama saya, saya mau jadi Katholik dan harus belajar agama setahun, dan saat itu mama dan papa saya yang non Kristiani tidak melarang saya, dan mama saya selalu mengantar saya ke kesusteran untuk belajar agama.

Karena rumah kami pindah, jadi sekolah pun pindah. Dari sekolah Katholik Tarakanita Pluit saat kelas 5 saya pindah ke sekolah Taman Harapan Indah di jelambar karena biar dekat rumah.  Dan belajar agama saya terputus saat itu. Selanjutnya saya meneruskan belajar agama sendiri ke gereja Kristoforus di grogol. Dan saat itu saya sudah agak males-malesan, saya hanya ikut misa di gereja tanpa menyambut Komuni, padahal saya pengen banget menyambut KOmuni seperti orang-orang.

Pada akhirnya SMP 3 saya berada disekolah Katholik lagi SMP Hati Kudus dijelambar, dan tiba2 mama saya bilang, itu ada tante Awong aktif di Katholik bisa bantu di permandikan di gereja Kathedral Bogor, mau ga?  Saya langsung jawab: Ya mau.  Selanjutnya saat dipermandikan di guyur di gereja Kathedral, bersama koko saya, ayi saya.  Semenjak itu saya menjadi Katholik dan bisa menyambut Komuni setiap misa.  Dan yang saya lakukan sejak kecil sampai saat di permandikanpun saya selalu berdoa ingin seluruh keluarga saya dapat percaya kepada Kristus, hanya doa yang saya lakukan, saya tidak pernah mengajak satu orangpun untuk percaya kepada Yesus or mengajak ke gereja, saya hanya doa kepada Tuhan Yesus untuk membuat keluarga saya percaya seluruhnya, saya tidak tahu caranya gimana.

Di keluarga setiap Imlek, kami diharuskan sembahyang ke leluhur, saya menolak, dan saya mengatakan saya mau doa sesuai dengan kepercayaan saya saja, papa marah. Dan saya tetep mengambil hio dan sembahyang, tetapi doa saya ke Tuhan Yesus bukan ke leluhur.  Saya cuma tidak mau diomelin saat itu dan itu terjadi sampai saya dewasa.

Pada tahun 1996 mama saya sakit parah masuk rumah sakit di Graha Medika, kebon jeruk Jakarta Barat.  Saya saat itu bermimpi bahwa mama dalam keadaan meninggal di rumah duka, cuma saya tidak memikirkan hal itu karena batin saya menolak keras dan berharap mama sembuh.  Saat mama dinyatakan harus masuk icu dan keadaannya sangat parah, saya sempat berpikir untuk ingin memanggil pastur untuk mendoakan mama, tapi saya berpikir bahwa urusan dengan gereja Katholik itu minta dibantu susah dan ribet dan suka di oper kesana sini karena aturan harus sesuai dengan lingkungan, saat itu saya tinggal di Taman Ratu, tidak tau juga ketua lingkungan dan gereja paroki mana, saya cuma inget ada teman saya namanya Inge, papanya Inge adalah seorang pendeta.

Kemudian saya telp Inge dan meminta tolong supaya papanya bersedia untuk datang ke rumah sakit untuk mendoakan mama saya.  Pada hari H, papa Inge datang bertemu saya dan saya meminta bantuan untuk mendoakan mama, dan papa Inge masuk ke ruang icu, beberapa saat kemudian papa Inge keluar dan mengatakan kepada saya, “Saya tadi sudah mendoakan mama kamu, dan mengajak mama kamu untuk percaya kepada Tuhan Yesus, dan dengan keterbatasan mama kamu, mama kamu memberikan signal untuk mengatakan yam au percaya kepada Tuhan Yesus”.  Dan Papa Inge yang seorang pendeta mengatakan lagi mama kamu sudah percaya Tuhan Yesus.  Saat itu koko saya yang dulu sudah dipermandian secara Katholik bersama saya, saat itu sudah lebih memilih agama non Kristen.  Jadi hanya saya di keluarga yang Kristiani.

Pada akhirnya mamanya meninggal 1996.  Ternyata mimpi saya menjadi kenyataan dan pertama kali mimpi menjadi kenyataan.  Semenjak itu saya selalu berdoa kepada Tuhan, saya tahu maksud baik diberikan mimpi kepada saya apa yang terjadi kemudian tentang mama saya, tetapi tolnoglah Tuhan, jangan memberikan saya mimpi seperti ini lagi karena saya juga tidak akan pernah mengatakan kepada siapapun tentang hal ini dan mimpi seperti ini adalah beban berat buat saya, ketika saya berdoa meminta ganti tempat saya yang meninggalpun Engkau tidak ijinkan, jadi tolonglah Tuhan jika emang harus ada yang diberi tahu tentang hal-hal seperti ini jangan ke saya lagi.

Dan sodara saya yang membantu semua biaya bertanya kepada saya,”Kamu mau mama kamu di bakar apa di kubur?” Saya mengatakan mau dikubur.  Dan kenyataan saat itu mama saya dibakar dan upacara secara non Kristen, dan abunya di taruh di rumah abu jelambar.  Dan saat mama saya meninggalpun ada kerabat yang menawarkan kepada saya, “Kamu mau ga bicara ma mama kamu, saya ada orang yang bisa bantu”.  Saya langsung nolak, saya bilang saya tidak percaya akan hal itu.  Saat itu saya sedih berkepanjangan. 

Dan selanjutnya papa saya sering ke gereja dekat rumah di Taman Ratu, saya sempat mikir dan akhirnya bertanya kepada papa saya, “Sejak kapan papa ke gereja?” Dan papa saya menjawab, “Waktu mama lu masih ada papa dan mama sering ke gereja ikut misa dan kebaktian, cuma ga ikutan belajar agama, mama lu dulu bilang pengen kaya anaknya sering ke gereja, dan saat itu emang cuma saya yang ke gereja.  Ini semua saya ga tau sama sekali, cuma sempat senang aja mama ternyata sudah mengenal Tuhan yang saya percaya sebelumnya, walau belon secara resmi dan walau dibakar dan upacara meninggalnya secara non Kristen, di hati saya selalu mengatakan mama saya sudah percaya Kristus dan sudah bersama Kristus saat ini.

Saya termasuk sering mendapatkan mimpi tentang mama saya, sudah tidak terhitung berapa kali, dan penyesalan saya besar sekali, pengen rasanya mengatakan minta maaf ama mama atas semua kesalahan saya selama mama masih hidup, tapi gimana caranya? Di dalam mimpipun tidak akan menyadari seperti dunia nyata, situasi akan berbeda dan saya juga tidak bisa kendalikan diri di dalam mimpi.  Setiap kali saya bermimpi mama saya, setelah bangun selalu saya senang dan menyesal karena saya tidak meminta maaf sama mama saat di mimpi, entah ke berapa kali akhirnya saya bisa sadar di dalam mimpi bahwa mama sebenarnya suadah tiada di dunia dan saat di dalam mimpi saya berlutut dan mengatakan, ”Saya minta maaf ma mama atas semua kesalahan saya, saya tahu mama telah tiada di dunia”.  Dan setelah saya mengatakan hal itu saya langsung bangun.  Kaget, senang dan lega setelah itu dan bersyukur sekali kepada Tuhan Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus yang memberikan saya kesempatan untuk meminta maaf sama mama saya, walaupun mama saya telah tiada di dunia, Tuhan memberikan mukjizat kepada saya untuk melakukan hal itu. 

Selanjutnya papa saya mau dibabtis secara Kristen di gereja dekat rumah, saya dan cici saya menghadiri pembabtisan papa saya secara selam.  Dan saat itu papa saya menjadi Kristen.  Koko saya saat itu mendapatkan pekerjaan di Solo jadi tidak hadir.  1997 cici saya menikah, beberapa tahun kemudian koko saya menikah di Semarang dan menjadi Kristen, gimana detailnya saya kurang tahu, tapi mendengar kabar karena istrinya Kristen, dan koko saya ngikut menjadi Kristen.  Dan Koko saya saat itu menjadi Kristen.

Sekitar tahun 2000 an cici saya menjadi Katholik, dan telah menikah kembali secara Katholik, karena saat menikah 1997 secara non Kristen.  Gimana caranya menjadi Kristiani, saya juga tidak tahu secara detail.  Dan akhirnya doa saya seumur hidup terjawab, seluruh keluarga saya menjadi pengikut Kristus, walau berbeda gereja, buat saya tidak masalah, asalkan percaya kepada Kristus, jaminan hidup kekal setelah selesai di dunia adalah jaminan yang diberikan.

Pada tahun 2018 papa saya meninggal dunia, dan saat itu di kuburkan di TPU Petamburan bersama abu mama saya, makam menjadi satu papa dan mama saya.  Dan saat di rumah duka koko saya mendapatkan penglihatan bahwa papa telah ada di dimensi lain, di damping malaikat sedang melihat kea rah kami di rumah duka dan cici saya mendapatkan penglihatan di pemakaman bahwa papa telah bersama Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus mengatakan, “Jangan kawatir, papamu telah bersamaKu, papamu telah menyelesaikan pertandingan dalam hidupnya dengan baik”, sebanyak lima kali.

And this is my life, Matias Christianto Chandra & my family  yang pada akhirnya dipanggil untuk percaya kepada Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus yang menjadi Tuhan kami, dua orang keluarga saya sudah bersama Tuhan saat ini, dua sodara-sodari saya mempunyai karunia dari Tuhan.  That’s my life, my Family with God. God Bless.

Post a Comment

Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan konten yang saya bahas diatas. komentar yang tidak relevan, spam, maka tidak akan saya publis.