Suatu kali, di Taiwan ada
seorang konglomerat dan pengusaha kaya. Hebatnya, kekayaan itu menurut banyak
pihak diperoleh benar² dari nol.
Karena itu, apa yang dilakukannya mampu menginspirasi banyak orang. Karena penasaran, ada seorang pemuda ingin belajar menimba pengalaman dari sang pengusaha. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya pemuda berhasil menemui si pengusaha.
“Terimakasih Bapak mau menerima saya. Terus terang saya sangat ingin menimba pengalaman dari Bapak sehingga dapat sukses seperti Bapak,” ujar pemuda itu.
Mendengar permintaan itu, sang pengusaha tersenyum sejenak. Kemudian, ia pun meminta anak muda tadi menengadahkan tangannya. Si pemuda pun terheran². Namun, lantas si pengusaha menjelaskan maksudnya.
“Biar aku lihat garis tanganmu.
Dan, simaklah baik² apa pendapatku tentangmu sebelum aku memberikan pelajaran seperti yang kamu minta,” jawab pengusaha tersebut.
Setelah menengadahkan kedua tangannya, si pengusaha pun berkata, “Lihatlah telapak tanganmu ini. Di sini ada beberapa garis utama yg menentukan nasib.
Di sana ada garis kehidupan. Kemudian, di sini ada garis rezeki dan ada pula garis jodoh.
Sekarang, menggenggamlah. Di mana semua garis tadi?”
“Di dalam telapak tangan yg saya genggam.” Jawab si pemuda. Nah, apa artinya itu?
Dan, begitulah rahasia suksesku selama ini. Aku berjuang dan berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan nasibku sendiri,” kata si pengusaha.
“Tetapi coba lihat pula genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tidak ikut tergenggam?
Karena itu, apa yang dilakukannya mampu menginspirasi banyak orang. Karena penasaran, ada seorang pemuda ingin belajar menimba pengalaman dari sang pengusaha. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya pemuda berhasil menemui si pengusaha.
“Terimakasih Bapak mau menerima saya. Terus terang saya sangat ingin menimba pengalaman dari Bapak sehingga dapat sukses seperti Bapak,” ujar pemuda itu.
Mendengar permintaan itu, sang pengusaha tersenyum sejenak. Kemudian, ia pun meminta anak muda tadi menengadahkan tangannya. Si pemuda pun terheran². Namun, lantas si pengusaha menjelaskan maksudnya.
“Biar aku lihat garis tanganmu.
Dan, simaklah baik² apa pendapatku tentangmu sebelum aku memberikan pelajaran seperti yang kamu minta,” jawab pengusaha tersebut.
Setelah menengadahkan kedua tangannya, si pengusaha pun berkata, “Lihatlah telapak tanganmu ini. Di sini ada beberapa garis utama yg menentukan nasib.
Di sana ada garis kehidupan. Kemudian, di sini ada garis rezeki dan ada pula garis jodoh.
Sekarang, menggenggamlah. Di mana semua garis tadi?”
“Di dalam telapak tangan yg saya genggam.” Jawab si pemuda. Nah, apa artinya itu?
Hal itu mengandung arti, bahwa apapun takdir dan keadaanmu kelak, semua itu ada
dalam genggamanmu sendiri. Kamu lihat bukan? Bahwa semua garis tadi ada di
tanganmu?
Dan, begitulah rahasia suksesku selama ini. Aku berjuang dan berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan nasibku sendiri,” kata si pengusaha.
“Tetapi coba lihat pula genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tidak ikut tergenggam?
Sisa garis itulah yang berada di luar kendalimu. Karena di sanalah letak
kekuatan spiritual dari Sang Maha Pencipta, dimana kita tidak dapat memperoleh
semua itu tanpa Tuhan.”
Posted by Nathania G
Sekarang coba kita lihat dari renungan dalam Firman Tuhan:
Kejadian 30:25-43
Hari ini aku akan lewat dari tengah-tengah segala kambing dombamu dan akan mengasingkan dari situ setiap binatang yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, segala domba yang hitam dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbintik-bintik, itulah upahku (Kejadian 30:32) Berkat di Kucuran Keringat.
Yakub sudah mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi karena diminta bekerja lagi oleh Laban maka ia pun berpikir keras agar kali ini pekerjaannya memberi hasil yang lebih banyak baginya. Ia memberi syarat yaitu kambing yang lahir dengan bintik/belang dan domba dengan warna hitam adalah ternak yang akan menjadi bagian yang dia miliki. Umumnya, kambing memiliki warna gelap sedangkan domba umumnya berwarna putih.
Laban menganggap akan lebih diuntungkan dalam perjanjian ini, maka dengan cepat ia menyetujuinya. Namun apa yang terjadi? Yakub malah memperoleh banyak kambing dan domba sehingga harta Yakub menjadi semakin banyak. Apakah keberhasilan Yakub semata-semata disebabkan oleh kecerdikannya? Ternyata Yakub pun percaya bahwa Allahlah yang telah memberkati dirinya.
Pengalaman Yakub dan Pengusaha Taiwan ini mengajarkan kepada kita bahwa untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan kerja keras, think smart dan ketekunan dan mereka juga mengatakan bahwa semuanya itu karena adanya Tuhan yang hadir memberkati mereka.
So? Berdoalah dahulu sebelum memulai usaha dan berusahalah sebaik mungkin, serahkan semuanya kepada Tuhan.
Tags:
Quote