Tuhan Beserta kita

Suatu suku di Afrika, para prianya memiliki ritual memasuki masa akil balik yang sangat menakutkan.  Waktu seorang anak laki-laki memasuki usia 12 tahun, seluruh penduduk desa itu berkumpul untuk merayakan upacara tari-tarian dan nyanyi-nyanyian adat sekali seumur hidupnya.

Seorang nenek akan melukis wajah anak laki-laki itu dengan tinta warna merah, ibunya akan memberikan kalung manik-manik.  Dan kepala suku akan memberikan sebilah parang yang tangkainya kayu yang diukir.

Saat malam tiba, matanya akan ditutup rapat dan diantar oleh 6 orang masuk ke dalam hutan. Saat tiba di tengah hutan, tutup mata akan dibuka dan ditinggalkan disana, sendirian dalam keadaan gelap dan mencekam.

Perintahnya sederhana, anak laki-laki ini harus bisa bertahan sampai pagi tiba maka dia akan diterima dalam kelompok pria sejati dalam sukunya.

Tapi anak laki-laki ini tahu benar hutan ini adalah tempat yang amat berbahaya, banyak binatang buas mulai dari ular, harimau dan lain-lainnya.

Dan sepanjang malam anak laki-laki yang sangat kurus ini ditinggal sendiri di hutan. Sepanjang malam antara takut dan takut, dia tetap memegang parangnya kuat-kuat, tangan dan tubuhnya gemetar dan tidak sedetikpun bisa istirahat. Matanya tidak dapat melihat apapun selain bayangan hitam pekat disekelilingnya.

Antara berhalusinasi dan nyata tidak dapat dibedakan, suara sekecil apapun, walaupun hanya suara daun yang dihembuskan oleh angin seakan-akan binatang buas yang siap menerkam kapan saja.

Sepanjang malam, dia selalu mendengar detak degup yang keras dari jantungnya, beberapa kali ketakutan mencekamnya, air mata mengalir dan ingin teriak, "Saya hanya anak kecil belum siap menjadi dewasa!"

Tetapi di tengah malam seperti itu tidak akan ada yang mendengar dan menolong, hanya dia seorang diri.

Waktu berjalan sambil menahan capek dan takut, matanya mulai melihat lebih jelas, sudah mulai ada cahaya sedikit demi sedikit karena hari mulai pagi.

Secercah sinar matahari pagi hari mulai menembus lebatnya pohon-pohon dan daun-daun.

Pada saat itulah, anak laki-laki itu merasakan ada sesuatu yang bergerak di belakangnya. Mulai ketakutan lagi dan ia membalikkan badan.  Dan ia melihat seorang pria gagah tinggi besar dan membawa pedang panjang berdiri tegak di atas batu tepat di belakangnya.

Dan anak laki-laki itu berteriak."Papa!"
Papa: tersenyum
Anak: Kapan papa tiba? Papa datang mau menjemputku kan?
Papa: Sebelum kamu datang ke sini semalam, papa sudah ada disini. Papa berdiri tegak, berjaga dan melindungi sepanjang waktu, papa tidak pernah meninggalkanmu sedetikpun, anakku.

Allah Bapa kita adalah Emmanuel yang artinya Tuhan beserta kita.
Sahabat-sahabatku, saya tidak mengetahui kegelapan apa yang sedang anda hadapi saat ini, mungkin masalah rumah tangga, masalah ekonomi, masalah yang rumit tidak bisa dipecahkan?

Ingatlah saat masalah datang ke dalam kita dan kita tidak siap. Tuhan selalu ada di depan mendahului kita untuk melindungi kita, menjaga kita untuk melewati masalah kita, membantu kita dan Tuhan selalu beserta kita, Tuhan, Allah Bapa kita bersama PutraNya yang tunggal Yesus Kristus beserta Roh Kudus tak akan pernah meninggalkan atau menelantarkan kita sendirian.

Sumber E-Katholik, Inspirasi Hidup


1 Korintus 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.


Post a Comment

Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan konten yang saya bahas diatas. komentar yang tidak relevan, spam, maka tidak akan saya publis.

Previous Post Next Post