Kesabaran itu pahit


Dena merasa lelah. Ia tak mendapat kebebasan dan kebahagiaan seperti anak-anak lain. Dena ingin bermain boneka atau mengelilingi taman dengan kedua orang tuanya. 

Tapi Dena hanya bisa berangan-angan. Bibi Dena memperlakukannya seperti pembantu. Ia harus melakukan banyak pekerjaan rumah, bahkan berhenti sekolah. Setiap malam Dena menangis tersedu. Meminta Tuhan agar mengambil nyawanya. Dena merasa tidak sanggup bertahan. Kala Dena tertidur, Tuhan datang melalui mimpinya. Tuhan meminta Dena untuk menanam kesabaran dalam hati setiap hari. Awalnya Dena tak mengerti, namun ia mencoba untuk melakukannya. Semakin Dena merasa terluka, semakin Dena belajar mengasihi. Semakin Dena kecewa, semakin mengampuni. Dari sifat Dena, Bibinya diubahkan. Kesabaran yang Dena miliki mampu meruntuhkan tembok kejahatan di hati Bibinya. Dan kini Dena dapat menikmati hidup seperti apa yang ia impikan.

Note:

Hidup seringkali tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ada banyak persoalan yang terkadang membuat kita berputus asa. Begitu juga dengan orang-orang yang kita temui yang seringkali mengecewakan. Tapi Tuhan selalu menyuruh kita untuk bersabar.


Kesabaran itu seringkali terasa lebih pahit dari empedu, namun buahnya akan lebih manis dari madu. Dalam hati yang sabar, Tuhan sediakan berkat. Dalam hidup yang penuh pengampunan, Tuhan selalu bukakan jalan keluar.




Post a Comment

Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan konten yang saya bahas diatas. komentar yang tidak relevan, spam, maka tidak akan saya publis.

Previous Post Next Post