Kalajengking & Katak

Alkisah pada suatu hari yang cerah, seekor kalajengking hendak pergi ke negeri seberang sungai. Sang hewan pemilik racun mematikan itu pergi menyusuri sungai untuk mencari sebuah perahu yang bisa dipakai untuk menyeberangi sungai yang dalam ini. Seperti yang kita ketahui, kalajengking adalah hewan gurun yang tidak bisa berenang, apalagi menyelam, sehingga dia butuh bantuan sebuah perahu.
Tidak ada satu pun perahu yang ia temukan, tetapi di tengah perjalanan menyusuri sungai, sang kalajengking bertemu dengan seekor katak yang bisa menyeberang sungai dengan mudah. Kalajengking itu kemudian berpikir untuk meminta bantuan sang katak.

Hai katak, ujar kalajengking dengan suara manis. Aku perlu bantuan mu untuk menyeberang sungai. Maukah kau membantu ku?

Sang katak tampak terkejut lalu memandang kalajengking dengan heran, "Yang benar saja, bisa-bisa kau menyengat ku dengan ekor mu dan aku akan mati saat menyeberang sungai bersama mu,"

Kalajengking tertawa, "Mana mungkin aku akan menyengat mu, aku ada perlu di seberang sungai sana. Jika aku menyengat mu, bagaimana aku bisa sampai di seberang sungai? Lagipula aku bisa mati karena tidak bisa berenang."

Katak tidak puas, lalu kembali bertanya, "Lalu bagaimana jika sudah sampai di daratan seberang sungai, kau bisa saja tiba-tiba menyengat ku kan?"
Sang kalajengking menjawab," Tentu saja tidak, sekalipun aku memang bisa menyengat mu, tetapi itu tidak adil karena kau telah mengantarkan aku menyeberangi sungai. Aku tidak akan sejahat itu sebagai rasa terima kasih ku."
Katak yang tadi tampak ragu akhirnya mengizinkan sang kalajengking untuk naik ke atas punggungnya. Kemudian dia dengan keahlian berenang yang sangat baik menyeberangi sungai yang sangat dalam. Tetapi apa yang terjadi? Belum lagi mereka sampai ke daratan, sang kalajengking menancapkan sengatnya pada punggung katak.
Dengan terbata-bata karena tubuhnya terasa sangat sakit, "Kau, kau pendusta, kau bilang tidak akan menyengat ku,"
Maafkan aku, katak, tetapi ini adalah caraku! ujar sang kalajengking tanpa rasa bersalah.
Akhirnya sang katak mati dan tenggelam akibat racun yang menyebar pada seluruh tubuhnya. Sang kalajengking terjatuh ke sungai dan ikut mati di dalam derasnya aliran sungai akibat kebohongan dan kebodohan yang dia lakukan.
Melanggar janji adalah perbuatan merugikan orang lain. Berhati-hatilah, membantu adalah perbuatan baik, tetapi jangan sampai kita berbuat baik tetapi berakhir dengan maut.

Note:
Katak ibarat manusia, Kalajengking ibarat iblis
Kalajengking adalah makluk hidup yang pasti membunuh siapapun untuk dirinya hidup,

Cara kerja tipu daya bekerja iblis adalah mempermainkan pikiran kita. Membuat kita mempercayai bahwa yang benar itu salah dan yang salah itu benar.

Banyak orang mengira iblis akan mencobai kita dengan hal-hal yang jahat, tidak beradab dan najis. Jika iblis mencoba menipu kita dengan hal-hal demikian, tentu saja kita tidak akan tertipu. Saya berikan contoh. Jika iblis datang dan menunjukkan kepada kita sebuah patung yang dapat berbicara dan mengatakan bahwa kita perlu menyembah patung tersebut atau iblis datang dengan mengajak kita untuk merampok, membunuh untuk menjadi kaya raya, saya percaya kita tidak ada satu orang pun di antara kita yang akan tertipu. Namun, jika dia datang membawakan kita seseorang yang dapat melakukan sihir dan menyembuhkan orang sakit, membantu anda meramal masa depan, membantu anda kaya raya, kemungkinan besar kita akan tertipu jika kita tidak mengetahui kebenaran Firman Tuhan.

Siapakah iblis itu?

Wahyu 12:9: "Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Yohanes 8:44: yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.


2Korintus 11:14-15: Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.

Henokh 10:8: Dan seluruh bumi telah dicemarkan melalui contoh perbuatan dan ajaran Azâzêl, dari padanya berasal segala dosa.


Post a Comment

Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan konten yang saya bahas diatas. komentar yang tidak relevan, spam, maka tidak akan saya publis.

Previous Post Next Post