Gerbang Titus Romawi


Di Gapura Titus, ada dua ukiran besar yang menggambarkan suatu peristiwa bersejarah yang terkenal. Gapura Titus adalah saksi bisu dari nubuat yang menjadi kenyataan.

Ada peristiwa yang terjadi setelah Yesus Kristus disalib oleh pihak yahudi dan bangkit, inilah puluhan tahun kemudian yang berhubungan dengan gerbang titus.


Pada abad pertama M, kekuasaan Kekaisaran Romawi sangat luas, mulai dari Inggris dan Gaul (sekarang Prancis) sampai ke Mesir. Wilayah itu makmur dan damai. Tapi ada satu daerah yang selalu menjadi sumber masalah untuk Roma. Daerah itu adalah provinsi Yudea.

Encyclopedia of Ancient Rome mengatakan, Kekaisaran Romawi membenci Yudea, begitu pula sebaliknya. Di antara daerah kekuasaan Romawi, jarang ada daerah yang seperti itu. Orang Yahudi tidak suka dengan pemerintah mereka yang adalah orang dari bangsa lain yang tidak mempedulikan tradisi mereka. Di sisi lain, orang Romawi menindas orang Yahudi [di Yudea] karena mereka keras kepala. Banyak orang Yahudi mengharapkan sosok pemimpin yang bisa mengusir orang Romawi dan mengembalikan kejayaan Israel. Tapi pada tahun 33 M, Yesus Kristus sudah memberitahukan bahwa Yerusalem akan dihancurkan. Kata-kata Yesus itu pasti membuat para muridnya bingung. Dua hari setelahnya, saat melihat bait di Yerusalem, salah satu murid mengatakan, ”Guru, lihat batu-batu dan bangunan yang luar biasa ini!” Konon, beberapa batu di bait panjangnya lebih dari 11 meter, lebarnya 5 meter, dan tingginya 3 meter! Namun Yesus menjawab, ”Pada saatnya nanti,....

33 tahun sudah berlalu sejak Yesus mengatakan nubuat itu. Yudea masih menderita di bawah kekuasaan Romawi. Tapi pada tahun 66 M, ketika seorang pejabat Romawi yang bernama Gessius Florus mencuri uang bait, orang Yahudi tidak tahan lagi. Mereka pun menyerbu Yerusalem, membunuh banyak tentara Romawi, lalu mengumumkan kemerdekaan dari Roma.
Kira-kira 3 bulan kemudian, lebih dari 30.000 tentara Romawi yang dipimpin Cestius Gallus menyerang Yerusalem untuk membasmi para pemberontak. Orang Romawi segera masuk ke dalam kota dan merusak tembok luar bait. Tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, tentara Romawi pergi. Para pemberontak Yahudi senang dan langsung mengejar pasukan Romawi. Karena 2 pihak yang bertikai sudah meninggalkan Yerusalem.
Tahun berikutnya, Roma merencanakan lagi penyerangan atas Yudea. Kali ini, pemimpinnya adalah Jenderal Vespasianus dan putranya Titus. Namun pada tahun 68 M, Kaisar Nero meninggal, dan tak lama setelahnya Vespasianus kembali ke kota Roma untuk menjadi kaisar.
Titus kini mengambil alih rencana penyerangan atas Yudea dan membawa sekitar 60.000 tentara.
Pada bulan Juni 70 M, Titus memerintahkan pasukannya untuk menebang pohon-pohon di daerah pedesaan Yudea. Mereka lalu mendirikan pagar kayu runcing di sekeliling Yerusalem. Panjangnya sekitar 70 kilometer. 
Titus menyarankan agar orang Yahudi segera menyerah tetapi mereka tidak mau. Akhirnya setelah beberapa bulan pengepungan, Titus mengadakan serangan ke dalam kota Yerusalem dan terjadi pertempuran yang tidak seimbang antara tentara Romawi melawan orang Yahudi yang sudah kelaparan (pengepungan berbulan-bulan tidak ada yang bisa keluar masuk kota Yerusalem, otomatis bahan makanan pun menipis, dan banyak terjadi bentrok di dalam kota untuk makanan). 
Saat pengepungan (tidak ada makanan): Banyak penduduk yang saat malam tiba, diam-diam keluar dari tembok hanya untuk mencari akar sebagai bahan makanan mereka. Mereka yang ketahuan kemudian ditangkap dan disalibkan. Setiap malamnya, ada 500 orang yang ditangkap dan disalib. Flavius Josephus selaku sejarawan mengungkapkan kalau saat itu, ada 2 juta orang dan mayat di kota Yerusalem sebagai akibat dari pertikaian dan kelaparan di dalam kota. Sampai pada bulan ke 5 pengepungan, tentara romawi menyerbu masuk ke Yerusalem.
Pasukan Romawi sudah menjarah dan membakar Yerusalem dan baitnya. Mereka merobohkan semua batu bait, Menurut perkiraan, ”banyak sekali korban orang di Yerusalem kehilangan nyawa mereka”. Dengan mudah kota Yerusalem ditaklukkan.
Menurut Josephus, pada saat itu pasukan Titus membunuh sekitar 1.1 juta orang Yahudi sehingga dalam kota Yerusalem dibanjiri dengan darah. Bahkan Josephus mengatakan darah mengalir di jalanan begitu banyak seperti sungai sehingga memadamkan benda-benda yang terbakar. Yang tersisa hanyalah 97ribu orang. Yang tinggi/gagah disimpan oleh Titus sebagai bukti kemenangan, sisanya dibagi-bagi ke propinsi-propinsi Romawi untuk diadu dengan binatang buas, dikirim ke Mesir untuk bekerja, dijual sebagai budak dsb.
Para tentara Roma membakar habis & menjarah Bait Allah dan mengambil semua semua emas yang melengket & melapisi batu-batu Bait Allah itu & perkakas-perkakasnya dan dibawa ke Roma. Bukan hanya itu, seluruh bangunan di dalam kota Yerusalem juga mereka bakar dan diratakan dengan tanah. Dan pohon-pohon pun di ratakan dengan tanah. Hari itu, bulan Agustus tahun 70 Masehi, Yerusalem kota damai benar-benar seperti neraka.

Bahkan Yerusalem setelah itu semua terjadi, seperti hutan, seperti tempat yang tidak pernah ditinggali orang.

Masih kurang puas dengan itu Titus menyuruh untuk merobohkan seluruh tembok Yerusalem yang besar. Dan mereka memang meruntuhkannya, hanya tembok bagian barat yang namanya “Western Wall” tidak dirobohkan, selain itu tidak ada 1 bata pun berdiri di lokasi Yerusalem.

Itu memang sengaja ditinggalkan sebagai tanda kebesaran & keperkasaan Romawi yang pernah menghancurkan tembok sebesar itu. “Western Wall” inilah yang sekarang disebut sebagai “Tembok Ratapan” tempat di mana orang Yahudi meratap dan berdoa untuk pemulihan Yerusalem.

Dan saat itu tidak ada 1 manusia Israel atau Yahudi benar-benar tidak pernah ada di kota yang dianggap suci oleh mereka, setelah Titus wafat,orang Yahudi sempat kembali ke Yerusalem untuk tinggal beberapa saat dan akhirnya pun di usir kembali dari Yerusalem, sekitar 1900an mereka juga dimusnahkan oleh Hitler dan sampai di tahun 1948 mereka dapat kembali ke kota suci mereka itu.

Pada tahun 71 Masehi, Titus kembali ke Italia dan disambut dengan sangat meriah oleh warga Romawi. Semua orang di kota ikut merayakan salah satu acara kemenangan terbesar yang pernah ada di kota Roma. Jalan-jalan di kota Roma penuh dengan pawai.


Orang-orang kagum melihat banyaknya harta yang dipamerkan benda-benda yang dijarah dari bait di Yerusalem. Titus menggantikan Vespasianus sebagai kaisar pada tahun 79 M. Tapi 2 tahun kemudian, Titus tiba-tiba meninggal. Domitianus, adiknya naik takhta dan langsung mendirikan monumen kemenangan, yaitu sebuah gapura, untuk mengenang Titus.

Saat ini di Roma ada jembatan yang dibangun oleh Titus yang di beberapa bagiannya digambarkan keberhasilannya di dalam menaklukan Yerusalem termasuk penjarahan perkakas-perkakas Bait Allah ini.
Gambar gapura Titus

Setiap tahun, ratusan ribu orang yang mengunjungi kota Roma kagum melihat Gapura Titus. Ada yang menganggapnya sebagai karya seni yang luar biasa. Yang lain menganggapnya sebagai bukti kejayaan kekaisaran Romawi. Ada juga yang teringat akan penghancuran Yerusalem dan baitnya.

Tapi, Gapura itu adalah saksi bisu yang membuktikan bahwa nubuat Firman Tuhan yang terjadi setelah Yesus Kristus bangkit.

Yesus Kristus pernah mengatakan
 sebelum tahun 70 m:




Western Wall” inilah
 yang sekarang disebut sebagai “Tembok Ratapan"

Penjelasan singkat,  sejarah ttg 70 m
 runtuhnya Bait Allah juga tentang Palestina

Penjelasan singkat tentang Yerusalem sampai saat ini



sumber: Fakta Alkitab, jawaban.com, FB Esra A Soru note.



Post a Comment

Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan konten yang saya bahas diatas. komentar yang tidak relevan, spam, maka tidak akan saya publis.

Previous Post Next Post