Alkisah ada sebuah pengalaman dalam perumpamaan, sebagai berikut:
Pengalaman Anton menunjukkan hal yang sama. Seperti orang tua umumnya yang amat mencintai anak, Anton begitu menderita saat Susan, putri semata wayangnya terserang leukemia.
Segala macam upaya medis maupun alternatif telah dilakukan. Toh, sang buah hati tak tertolong. Allah menghendaki bocah cantik itu kembali ke pangkuanNya.
Tinggallah Anton dan istri tersedu sedih. Berbulan-bulan keluarga ini dilanda kepedihan. Tawa dan tangisan Susan yang dulu meramaikan suasana, tak terdengar lagi.
Berbeda dengan sang istri yang beberapa tahun kemudian bisa menerima kenyataan, tak demikian halnya Anton.
la seakan "menggugat" Sang Pencipta atas kenyataan yang dihadapi. la jadi amat pendiam dan tertutup. Tak mau lagi bergaul dengan teman dan tetangga.
Setiap hari hanya mengurung diri di rumah, ogah bersosialisasi dengan masyarakat.
Selain tak banyak omong, Anton sekarang mudah marah dan tersinggung.
Suatu malam Anton bermimpi, seperti berada di surga. la menyaksikan parade malaikat kecil berjajar dalam barisan di kanan dan kiri sebuah gapura berbentuk mahkota yang amat besar.
Masing-masing malaikat berbaju putih tersebut memegang sebuah lilin. Namun di antara deretan lilin yang bersinar itu ada satu tidak menyala.
Betapa terkejutnya ketika melihat dari dekat ternyata malaikat kecil pemegang satu-satunya lilin yang padam itu adalah Susan, anaknya. Segera ia bergegas menggendong Susan.
"Sayang, mengapa lilinmu tidak menyala Nak?"
Yang ditanya menjawab lirih, "Papa. Sebenarnya mereka berkali-kali menyalakan lilinku. Tapi air mata Papa selalu menyiram lilin ini sehingga padam."
Saya melihat Ayah sangat sedih dan saya terikat dengan perasaanmu itu, jadi saya menunggu di sini sampai Ayah baik-baik saja. Ayahnya meledak menangis untuk terakhir kalinya, ia berkata: "Nyalakan lilinmu dan pergi, aku akan baik-baik saja dan saya tahu kau juga akan baik-baik saja."
Note:
Jangan menangis terlalu lama untuk berpulangnya seseorang yang Anda cintai, apakah itu putra, putri, suami, istri, ibu atau ayah. Biarkanlah mereka beristirahat dalam damai, jangan menyiksa hidupmu, karena mereka tidak akan kembali, percayalah bahwa kamu akan bersama lagi dan bahwa Sang Pencipta membuat rumah yang indah untuk semua orang yang kita cintai yang telah meninggalkan dunia. Amin.
Continue:
Kemudian Anton bangun dari tidurnya. Mimpi itu segera mengubah dirinya. Sungguh. Ketika menuturkan kisah hidupnya beberapa hari lalu, Anton sudah kembali seperti saat saya kenal sebelumnya.
Tags:
Story