Ada seorang nenek yg duduk di dekat seorang pria. Mereka sedang mengamati anak dan cucunya bermain di taman kota.
Lihatlah, gadis kecil yg berbaju kuning itu cucuku, kata sang nenek sambil menunjuk ke arah gadis kecil yg sedang bermain ayunan.
Wah cantik sekali cucu anda, jawab pria itu. Anda lihat anak laki-laki yg sedang bermain pasir mengenakan jaket berwarna cokelat? Dia anakku, ujar pria itu.
Sang anak kembali bermain pasir dengan riangnya. Lima menit kemudian, pria itu berdiri dan memanggil anaknya kembali, Nak, ayo pulang, sudah lima menit berlalu.
Pria itupun terseyum kecil lalu menjawab, Anak sulungku terbunuh oleh sopir yang ugal-ugalan saat sedang bermain di taman. Aku tidak pernah mempunyai waktu yang cukup untuk menemainya bermain. Untuk sekarang ini, aku akan memberikan seluruh waktuku yang ada untuk anakku meskipun hanya lima menit lagi. Aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama.
Mungkin bagi anakku, dia mendapat bonus waktu lima menit untuk bermain pasir, bermain ayunan dan bermain yang lainnya. Padahal sesungguhnya akulah yang mendapat waktu tambahan untuk bisa terus melihatnya bermain, menikmati kebersamaan dan melihat canda tawanya.
Hidup adalah tentang membuat skala prioritas. Prioritas apa yang kita miliki saat ini? Berikanlah pada seseorang yang kita kasihi, lima menit saja dari waktu yang kita miliki dan kita pastilah tidak akan menyesal selamanya.